Sunday, April 27, 2014

Setahun bersama oshimen


Postingan apa ini? Ah lagi pengen corat coret di blog aja

Hari ini memang sudah mendekati akhir bulan April dan setelah sekian lama saya keracunan virus dekidol, saya baru ingat kalau sudah setahun lalu virus dekidol itu mulai bercokol mengganggu 'kesehatan' saya. Halaah

Bisa dibilang saya mulai tertarik dengan grupnya dekidol (JKT48) sejak mereka muncul di iklan pocari heavy rotationnya. Semuanya kelihatan lucu, segar, ceria, dan bersemangat. Pertama kali pun nonton performnya di global TV mereka rameee banget! Dua puluhan lebih dan isinya anak2 cimit semua. Member yang paling mencolok tentu Nabilah karena keliatan banget polos dan paling muda di kala itu.

Ngefans dengan JKT48 itu sulit, kenapa? Karena dari saya yang dulunya fangirl SNSD, ada 9 member (yang itu pun sudah kebanyakan orang) hampir semuanya berkesan buat saya. Dulu saya hapal printil2an dari mulai Hyoyeon sampai Yoona. Nah ini apaan? Berpuluh-puluh member muncul di TV, menghafal namanya aja bikin segan. Yang jelas kalau mereka perform rasanya bikin ikut ceria :D Terlepas dari lipsing nya dan perbandingannya sama sister grup yang sudah master di Jepang sana. Tiap JKT perform saya cuma liat iseng, hepi2. Dulu cuma kenal Melody, Nabilah, Shanju, Beby, Cleo, Ochi dan Stella. Sampai akhirnya saya yang memang rentan dengan perform member yang lucu-lucu, ajakan untuk teather mulai berdatangan, saya penasaran kayak apa itu teater? Kayak apa itu hi-touch seusai show? Sebelum sempat kesampean nonton di F4 FX saya malah nemu sebuah video absurd dari bocah2 ebiji tersebut. 




And whaat, nggak Cuma dia yang bikin video iseng nggak jelas, seluruh member juga bikin, sampai dari situ saya malah terhibur, geli, hingga saya sendiri heran kalau saya bisa memaklumi kelakuan ababil-ababil yang  biasanya Cuma bikin pegel #piss.

Ternyata si dalang video aneh itu bernama Kinal. Sama dengan yang pernah dibilang temen saya, Kinal itu orangnya bocor, performnya enerjik, dan karismatik sebagai kapten Team J. Saya kalau udah kepo memang gawat kerjaannya, semua saya telusuri sampai saya tahu unitnya Kinal yang epic yaitu kagami, kebiasaannya yang aneh, juga orangnya memang luar biasa random. 
Yang paling bikin mati adalah ketika nonton 1st River live in Budoukan. Even... grup2 favorit saya mungkin performnya bisa lebih gelo lagi, saya tetep stuck liat JKT yang biasanya unyu2 dengan perform mereka yang kali itu dengan ekspresi sangar dan dance enerjik. Yang namanya biased, Kinal disitu kelihatan paling stunning dan 'membunuh'. 
Anak ini unik dan beda. Tomboy tapi terkadang punya sisi feminim. Saya pernah baca sebuah post, isinya kurang lebih Kinal memang nggak se-shiny Melody, nggak setenar Nabilah, nggak feminim kayak Veranda, dan meskipun sama2 jago dance, ada perform yang berbeda antara Beby dan Kinal. Kinal yang semangat, berisik, ekspresif, dan punya sisi gelap kalau lagi badmood, dan Kinal yang ternyata sama2 SONE seperti saya. Pasti kami adalah keluarga yang terpisah dengan SNSD *diguyur hophop*

Kinal dan segala gimmick2 JKTnya menemani tingkat akhir saya hingga saat ini :) Lagunya yang ceria menemani ngelab (dan saya udah ga peduli nyetel JKT di sudut kampus), efek euforianya yang dulu bikin sering saya labil, cerita2 semangat mereka, juga kesempatan saya nonton teater mereka yang mudah2an bisa saya tonton lagi selesai draf2 ini :")

Terimakasih oshimen untuk semangatnya, kericuhannya, dan ke-ababilannya yang kadang menular pada saya. Sudah setahun, masih nggak ada apa2nya dibanding karirnya di JKT. So Kinal do your best! Congrats for your senbatsu election :)




(PS: InsyaAllah postingan SNSD untuk next episode :P)

Saturday, April 5, 2014

9 April 2014?


Ada yang senang nggak, kalau tanggal 9 April nanti bakal ada libur massal? Yang pasti bukan libur sembarang libur. Semua kegiatan baik institusi negeri atau swasta, akan meliburkan kegiatannya untuk melaksanakan Pemilu Legislatif 2014. Yup, hanya legislatif, yang berarti hanya memilih partai serta para calegnya.

Bingung mau milih siapa? Saya bakal mengangguk keras kalau ditanya soal hal itu. Pemilu tahun ini, pemilu perdana saya meskipun saya sudah berpengalaman ikut pemilihan ketua BEM (seperti yang diperagakan oleh model), PILWALKOT, juga PILGUB. Rasanya gimana? Ya biasa aja sih, saya cuma 'nyontek' pilihan ortu untuk PILWAKOT dan PILGUB :p

Pemilu memang jauh lebih kompleks dari dari pemilihan kepala daerah. Milih caleg dulu, partainya, nah periode selanjutnya baru memilih Capres. Perjalanan yang luar biasa panjangnya. Di pemilu lalu, saya malah bersyukur belum ulang tahun ke tujuh belas, artinya saya nggak harus pusing memilih orang yang dikiranya tepat untuk menduduki kursi pemerintahan dan memimpin bangsa ini. Nah, tahun ini saya dan anak muda lainnya sudah kebagian giliran untuk memilih pemimpin bangsa. 

Banyak simpang siur dimana-mana. Dari mulai Partai Mangga - Pisang - Jambu, sampai Capres A - B - C - D. Banyak pilihan, banyak janji, dan banyak opini.
Nobody's perfect, begitu pula dengan para calon yang nama dan wajahnya selalu memeriahkan jalan raya. Setiap tokoh pasti punya sisi buruk dan sisi baiknya. 

Harapan bangsa ini sungguh banyak, seperti PR yang sudah menanti pemimpin selanjutnya untuk segera dibereskan. Saya cuma berharap pemimpin terbaik yang memimpin Indonesia dan orang-orang baik yang terpilih nanti, supaya Istiqomah dengan tugas dan kewajibannya.

Amiin....

Tuesday, April 1, 2014

[REVIEW] Here, After by Mahir Pradana





Bosan dengan cerita cinta yang selalu happy ending and lived happily ever after? Here, after akan membawa anda ke sepuluh cerita yang masing-masing tokoh utamanya saling berkaitan dengan akhir kisah yang hampir selalu bikin galau dan stress, buat saya.
Di dunia ini, sebuah hubungan tentu nggak cukup hanya dengan yang namanya cinta, meskipun cinta tentu lebih tinggi kastanya dibanding nafsu. Pasti harus ada komitmen dan kepercayaan yang selalu menopang cinta agar tidak pincang. Hampir semua tokoh di sini depresi dengan cinta, hopeless dan insecure. Meskipun kadang ceritanya 'oh so drama banget', tapi percayalah, ga semua endingnya bisa ditebak, atau meskipun kita sudah mempersiapkan diri dengan ending tragis sekalipun, author selalu bisa bikin perasaan ikut terenyuh bahkan rasanya galau sendiri. Seperti ya... ikutan merasakan penderitaan si tokoh meskipun mereka cuma fiktif.

Meskipun ada sepuluh tokoh yang berbeda, cerita demi cerita dijalin dengan sangat baik sehingga pembaca nggak akan bingung dan menikmati cerita dari awal hingga halaman terakhir. Misal, Adi adalah mantannya Nia, cerita pertama tentang Adi, nah di cerita selanjutnya diceritakan tentang Nia. Begitu seterusnya, sambung menyambung.

Selain bermacam kisah tragis yang bikin galau dan stress, novel ini juga dibumbui adegan-adegan yang bikin suhu naik, meskipun penjabarannya nggak secara gamblang. Dibawakan dengan bahasa yang pas, sehingga nggak membuat jengah atau malah nggak nendang sama sekali *eh

Meskipuuun, saya nggak mau baca buku ini lagi dalam waktu dekat (karena efek stress pas bacanya beneran kerasa), buku ini nggak akan menyesal untuk dibeli, dalam rangka menambah koleksi novel-novel ber-ending tragis :) Dan Alhamdulillah, novel ini masih bisa ketemu meskipun terbitan taun 2010, thanks to toko buku online :D